Rumah Humaira
Wednesday 2 August 2023
Dua Pria dalam hidupku
Friday 16 March 2018
My Jurnal Ibu Pembelajar #1
Jurnal #1 My Jurnal Ibu Pembelajar
Lesson 1: Kenali siapa orang tuamu
Bagaimana mereka dibesarkan dan dididik akan mempengaruhi cara mereka membesarkan dan mendidik kita .
Dan ternyata hal tersebut juga mempengaruhi cara kita membesarkan dan mendidik anak2 kita.
Mengenali siapa ibu dan ayah kita dengan mecari informasi tentang pengasuhan mereka akan memberikan landasan tentang siapa orang tua kita . Dan siapa mereka adalah akar dari siapa kita . Informasi yang kita dapat tentunya tidak hanya informasi positif ttg orang tua kita tapi juga informasi negatifnya . Karena pastilah kita sendiri sudah mengalami susah senang dan pahit getir pengasuhan mereka . Semoga dengan mengetahui latar belakang pengasuhan mereka diwaktu kecil kita bisa memahami cara pengasuhan mereka terhadap kita dimasa kanak2. Apapun kekurangan dan kesalahan pengasuhan mereka semoga kita dapat belajar ikhlas memaafkan mereka sama seperti kita ikhlas dan ridho telah mengambil semua kebaikan yg kita temukan . Pada akhirnya kita kembali pada ayat Allah " Ridholloh bi ridho walidain "
Lesson 2 : Kenali diri sendiri
Saat kita sudah ikhlas dengan pengasuhan kedua orangtua kita makam kita akan sampai pada mulai memahami diri kita sendiri. Apa sebenarnya maksut Allah menciptakan kita .
Mengapa kita dilahirkan oleh kedua orangtua tersebut
Mengapa kita harus mengalami masa kanak2 hingga masak dewasa sekqrang
Mengapa kita memiliki pasangan yg saat ini mendampingi kita
Mengapa kita memiliki anak2 sedemikian
Sudah seberapa bermanfaat nya kah kita selama ini
Kenapa saat ini kita berdomisili disini
Semoga jawaban dari semua pertanyaan tersebut dapat menuntun kita pada apa tujuan hidup kita ,apa misi hidup kita dan apa peran kita di muka bumi ini,karena Allah tidak menciptakan manusia dan jin selain hanya untuk beribadah . Dan sebaik2 manusia adalah yang paling bermanfaat.
Sesungguhnya manusia adalah pemimpin dimuka bumi.
Lesson 3 : Kenali anak2 kita
Anak sebagai generasi selanjutnya yg mewarisi pengasuhan kita.
Salah dan benarnya pengasuhan kita adalah tanggungjawab kita (ibu dan ayah) sebagai orangtua dihadapan Allah.
Sudahkah kita menjalankan kewajiban sebagai orangtua?
Bagaimana sebaiknya mengasuh anak2 kita yg berbeda2 sesuai dengan kehendak Allah
Karena Anak adalah titipan Allah
Setiap Anak diciptakan hanya satu2nya ,memiliki bakat istimewa yg harus kita kenali ,kita tumbuhkan dan kita lejitkan supaya di masa depan mereka mampu menjadi khalifah2 utama
Mampu menunaikan tugas mereka sesuai kehendak Allah ,yakni sesuai bakat alami atau fitrah mereka sendiri
Thursday 1 February 2018
Materi#12 hari 1
Game Level 12 : Keluarga Multimedia
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#multimedia
Hari ini kami sekeluarga pergi ke cirebon dengan agenda ziarah ke makam sunan gunung jati . Alhamdulillah kami memakai aplikasi dan teknologi untuk membantu menemukan jalan ke cirebon dari semarang dan mencari hotel untuk bermalam .
Berikut link google maps dan link traveloka yg kami gunakan.
https://www.traveloka.com/en/hotel/partner/trinusa/verified
Friday 26 January 2018
Aliran rasa materi 11
Aliran Rasa Materi 11 : Menumbuhkan Fitrah Seksualitas
Saya sudah merasakan 'beda' sejak materi 9 tentang kreatifitas sampai materi 11 Kali ini tentang menumbuhkan fitrah seksualitas ,disampaikan oleh fasilitator kami. Salut banget sama mereka semua . Kreatif .
Terimakasih tak terhingga ya mbak2 fasilitator semua di kelas Bunsay ini.
Materi 11 yg dikerjakan secara berkelompok memberikan warna lain dan menambah semangat belajar kami ,ya saya juga merasakan semangat belajar teman2 kelas Bunsay di materi menjelang kelulusan ini . 10 kelompok dalam 10 hari tantangan harus presentasi materi yg sama. Kami semua berhasil membuat presentasi yg bagus dan menarik juga sarat ilmu . Saya menemukan ilmu baru di setiap presentasi kelompok . Setiap hari bertambah ilmu jadi tidak membosankan walaupun membahas topik yg sama ttg fitrah seksualitas.
Dan adanya diskusi2 seputar kehidupan sehari2 berkenaan dg materi juga sangat mengena. Semakin menambah kefahaman. Semenjak selesai presentasi 10 hari saya menengok kehidupan keluarga Saya sendiri apakah sudah sesuai saya menumbuhkan fitrahseksualitas pada kehidupan anak2 saya atau belum . Saya melakukan koreksi dan memperbaiki bbrp list. Terlebih saya memiliki anak laki2 yg bersiap menghadapi masa aqil baligh nya .
Satu anak laki2 lagi mendapat pengalaman tidak menyenangkan di sekolah dan sangat terkait dg materi 11. Alhamdulillah dapat materi dapat kejadian juga ,saya ambil hikmahnya sebagai saatnya beraksi dan langsung mempraktekkan ilmu.
Sementara satu anak balita perempuan sedang memahami gender nya saat ini sedang melatih kemandirian life skill nya di ranah toilet training yg baik dan benar .
Wednesday 17 January 2018
Game materi 11 hari ke 10
Game materi 11 : Menumbuhkan Fitrah Seksualitas
#tantangan10hari
#fitrahseksualitas
#bundasayangsesi11
#learningbyteaching
Hari terakhir presentasi materi 11 kali ini adalah presentasi nya kelompok 10 ,yg saya suka dari presentasi Kali ini adalah berbeda cara presentasi nya dengan presentasi 9 kelompok sebelum nya. Memakai cara dongeng dari kejadian nyata tentang pelecehan seksualitas yg menimpa anak2. Baik korban maupun pelaku pelecehan Masih anak2 dibawah usia baligh.
Sungguh miris dan memprihatinkan.
Dari dongeng presentasi tersebut dapat saya review kan bahwa pendidikan seksualitas sejak dini sangat penting . Kita sebagai orangtua tidak mungkin selamamya ada disisi anak 24jam ,jadi anak2 pun perlu Di ajarkan mengenali bahaya dan melindungi dirinya sendiri dari berbagai kemungkinan bahaya diluar sana.
Memperhatikan perubahan perilaku anak2 juga bisa menjadi langkah awal bagi orangtua untuk mengetahui kondisi anak2 nya. Karena korban pelecehan seksualitas sangat mengalami kemunduran sikap yg mencolok.
Seperti yang dijelaskan oleh parentsprotect.co.uk, anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual biasanya menunjukkan beberapa perubahan. Sikap mereka berubah dari biasanya. Kita harus makin peka dengan perubahan ini.
Berikut ciri-ciri anak yang menjadi korban pelecehan seksual :
• Menirukan tindakan seksual yang tidak pantas dengan mainan atau benda lainnya.
• Mimpi buruk, sulit tidur dan mengigau saat tidur.
• Sering mengasingkan diri dan tampak lebih murung.
• Tidak lagi menceritakan kegiatannya pada orang tua dan jadi pendiam.
• Sering merasa tidak aman.
• Tiba-tiba menjadi pemberontak atau justru penuh rahasia/
• Kemunduran perilaku di usianya, misalnya mengompol.
• Takut dengan orang yang memiliki ciri tertentu (biasanya yang mirip pelaku).
• Takut dan trauma dengan barang tertentu (biasanya berhubungan dengan proses pelecehan yang dialami).
• Perubahan selera makan.
• Memiliki kosakata seksual yang vulgar.
• Sengaja membahayakan diri (melukai diri sendiri, membakar atau kegiatan yang membahayakan nyawanya).
Siapa saja yang bisa menjadi pelaku pelecehan seksual. Sebagian besar pelaku pelecehan seksual bebas dan dapat mencari korban anak baru di antara masyarakat.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri pelaku pelecehan seksual (CWIG, 2010):
• kemungkinan adalah orang yang dikenal dan disukai oleh anak
• bisa perempuan maupun laki-laki; menikah maupun single
• bisa anak, remaja atau dewasa
• bisa berasal dari berbagai latar belakang budaya dan ras
• bisa jadi anggota keluarga, rekan, guru, rohaniwan, pengasuh, atau siapapun yang melakukan kontak dengan anak
• tingkat intelektual dan latar pendidikan tidak berpengaruh pada perilaku pelecehan seksual
Berikut ini trik pelaku untuk memanipulasi korban :
1. menjebak
2. meyakinkan korban kalau tindakan itu wajar
3. membuat korban merasa bersalah
4. menolak jawaban “tidak”
5. ancaman atau godaan terselubung
6. meminta korban untuk melakukan hal yang sepele
Oleh karena itu perlu adanya suatu program pencegahan pelecehan seksual yang harus melibatkan orang dewasa di sekitar anak.
Untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual, maka orang tua, guru dan orang dewasa di sekitar anak perlu belajar untuk:
1) bagaimana cara-cara melindungi anak dari pelecehan seksual,
2) mengetahui apa yang perlu dilakukan jika anak mengalami pelecehan seksual, serta
3) tahu kemana mencari bantuan baik advokasi hukum dan layanan psikologis.
Tuesday 16 January 2018
Game materi 11 hari ke 9
Game materi 11 : Menumbuhkan fitrah Seksualitas
#tantangan10hari
#fitrahseksualitas
#bundasayangsesi11
#learningbyteaching
Pada presentasi kelompok 9 kali ini saya menemukan presentasi yang mencakup semua materi presentasi dari kelompok 1 sampai kelompok 8 .
Judul presentasi kelompok 9 ini adalah : Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak melalui Pengenalan Aurat Sejak Dini
Saat ini kembali marak berita mengenai kasus pelecehan seksual pada anak. Pelakunya pun orang terdekat dari para korban. Miris sekali, seharusnya sosok terdekat bisa menjadi pelindung & panutan bagi anak-anak namun yang terjadi justru sebaliknya. Belum lagi kasus penyimpangan seksual lainnya yang semakin menghantui para orang tua. Lalu apa yang harus dilakukan para orang tua untuk dapat membentengi anak-anak dari penyimpangan perilaku & kekerasan seksual?
Sebelum masuk pada pembahasan lebih dalam, kita pahami dulu pengertian mengenai fitrah seksualitas dan aurat.
☘Pengertian Fitrah Seksualitas
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
☘Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai saat
membangkitkan fitrah seksualitas, yaitu:
1. Membuat anak mengerti tentang identitas
seksualnya. Anak bisa memahami bahwa dia itu
laki-laki ataupun perempuan.
2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya.
Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran
seksualitasnya. Seperti cara berbicara, cara
berpakaian, berpikir dan bertindak.
3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari
kejahatan seksual.
☘Tahapan dalam membangkitkan fitrah seksualitas:
1. Usia 0-2 tahun
Anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya
karena ada proses menyusui.
2. Usia 3 - 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan
harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki
keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak
sudah harus memastikan identitas seksualitasnya
sejak usia 3 tahun. Kedekatan paralel ini membuat
anak mampu membedakan sosok lelaki dan
perempuan, sehingga anak di usia 3 tahun dengan
jelas mampu mengatakan "saya perempuan" atau
"saya lelaki".
3. Usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan
kepada ayah karena di usia ini ego sentrisnya
mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah
punya tanggungjawab moral. Begitupula anak
perempuan didekatkan ke ibunya agar peran
keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Ibu
harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang
anak-anak perempuannya dalam peran seksualitas
keperempuanannya.
4. Usia 10 - 14 tahun adalah tahap kritikal, usia
dimana puncak fitrah seksualitas dimulai serius
menuju peran untuk kedewasaan dan pernikahan. Di
tahap ini secara biologis, peran reproduksi
dimunculkan oleh Allah SWT secara
alamiah, anak lelaki mengalami mimpi basah dan
anak perempuan mengalami menstruasi pada tahap
ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan
lawan jenis, di tahap usia 10-14 tahun, anak lelaki
didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan
ke ayah. Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang
lelaki yang di masa balighnya, mampu memahami
secara empati bagaimana lawan jenisnya harus
diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari
kacamata perempuan bukan kacamata lelaki.
Sedangkan anak perempuan didekatkan ke ayah.
5. Usia >15 tahun merupakan usia aqil baligh, ini
adalah tahap penyempurnaan fitrah seksualitas
sehingga menjadi peran keayah bundaan. Ini adalah
masa aqil baligh dimana anak bukan lagi anak2 tapi
mitra bagi kedua orang tuanya.
☘Tantangan
1. Banyaknya tayangan televisi, iklan, media sosial
yang mempertontonkan aurat.
2. Lingkungan pergaulan anak-anak yang beragam.
☘Solusi
Mengenalkan aurat sejak dini
☘Pengertian Aurat
Aurat adalah anggota atau bagian dari tubuh yang apabila terbuka atau tampak akan menimbulkan rasa malu, aib, dan keburukan-keburukan lainnya. Oleh sebab itu, hendaknya menutup bagian tersebut sehingga tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Bagi anak-anak terutama balita, tentunya memperkenalkan tentang aurat, tak segampang menjelaskan kepada orang dewasa. Disinilah orangtua harus pintar dalam menterjemahkan ke dalam bahasa anak. Bisa menggunakan metode menyanyi, metode visual agar tertangkap dengan otak kanan, atau menggunakan teknik bercerita. Katakan kepada mereka, kalau aurat perempuan dan laki-laki itu berbeda.
☘Batasan Aurat
👦🏻Laki-laki
Batasan aurat laki-laki dari pusar sampai lutut.
👧🏻Perempuan
Batasan aurat perempuan, seluruh tubuh kecuali
muka dan telapak tangan.
Dalam menjelaskan anggota tubuh mana saja yang termasuk aurat, senantiasa orangtua membarenginya dengan gerakan. Misalnya, ketika menunjukkan pusar sampai lutut untuk aurat laki-laki, usahakan telapak tangan diusapkan ke bagian tubuh yang dimaksud. Hal ini sangat membantu si anak agar lebih memahaminya.
Memperkenalkan aurat yang merupakan tarbiyah jinsiyah (sex education), sangat dirasa wajib terutama bagi mereka yang sudah mendekati usia akil baligh. Akan tetapi untuk zaman sekarang, dimana banyak sekali kasus yang bikin merinding bulu roma, yakni pelecehan seksual, sodomi dan pemerkosaan terhadap anak-anak, maka memperkenalkan tentang aurat dan bahaya mempertontonkannya, sebisa mungkin harus sudah mulai dari sekarang. Informasikan pada anak-anak, bahwa ada bagian tubuh yang tak boleh dilihat apalagi disentuh kecuali oleh ayah dan ibunya. Penyampaian kepada mereka tentunya harus dibarengi kesabaran, karena biasanya tak cukup sekali. Sampaikan dengan melihat aspek umur mereka, karena tiap tigkatan umur memiliki tingkat pemahaman yang berbeda.
Selain larangan memperlihatkan anggota tubuh yang termasuk aurat, anak-anak juga harus diberitahu, kalau melihat aurat orang lain, sama saja dilarang dan dianggap berdosa. Sehingga diharapkan matanya lebih terjaga, hatinya lebih tertata,
☘Cara mengenalkan aurat
1. Pengenalan batasan aurat laki-laki dan perempuan
menurut padangan Islam, mana yang boleh dan
tidak boleh terlihat, siapa saja yang boleh melihat
aurat.
2. Pisahkan tempat tidur anak dengan orangtua dan
saudara yang berlainan jenis kelamin.
3. Ajak bermain sambil belajar dalam mengenal aurat
baik dari buku cerita , nyanyian maupun film animasi
☘Sumber Pustaka :
Santoso,Hari. 2015. Fitrah Based Education.
http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-1.html
Alfadl Habibie.2017. Jurnal Pendidikan Early Childhood: Pengenalan Aurat bagi Anak Usia Dini dalam Pandangan Islam
http://cemerlangmart.blogspot.co.id/2017/04/kenali-auratmu-nak.html
http://m.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2017/12/05/129681/pembiasaan-bagian-penting-pendidikan-anak.html
Saturday 13 January 2018
Game materi 11 hari ke 8
Game materi 11: Menumbuhkan Fitrah Seksualitas
#tantanagn10hari
#fitrahseksual
#bundasayangsesi11
#learningbyteaching
Review untuk presentasi kelompok 8 dengan judul :
Konsep Gender dan
Budaya Malu pada Anak
Usia Dini
📚 Definisi
📑Konsep Gender
Konsep Gender menggambarkan peran,
fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial. Misalnya laki-laki itu kuat,rasional, perkasa, dll. Sedangkan perempuan itu lembut, lebih berperasaan,keibuan, dll.
📑Budaya Malu
🔹Malu yaitu merasa sangat tidak enak hati (hina,rendah, dsb) karena berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai kekurangan, dsb).
🔹Budaya yaitu pikiran, akal budi, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah.
🔹Budaya malu berarti sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang timbul dari pikiran dan akal budi yang merasa tidak enak hati karena berbuat sesuatu yang kurang baik.
📚Latar Belakang
📌Ada banyak aktivitas keseharian yang kita temui, terkesan biasa, lumrah, wajar, tapi bisa mempengaruhi perkembangan seksualitas anak, terutama tentang konsep diri akan gender (laki-laki dan perempuan).
📌Makin maraknya kekerasan seksual terhadap anak.
📚Fenomena Sekarang
📌Kebiasaan mendandani anak kecil laki-laki ala perempuan.
📌Maraknya penampilan ala banci.
📌Makin tidak jelasnya gaya busana jaman now antara laki-laki dan perempuan.
📌Anak kecil perempuan terbiasa didandani dengan pakaian minim dengan alasan lucu,trend saat ini.
📚Tujuan :
📌Agar anak memahami akan kondisi tubuhnya,kondisi tubuh lawan jenisnya, serta mampu menjaga & menghindarkan anak dari kekerasan seksual.
📌Tidak ada cara instan untuk mengajarkan seks pada anak, kecuali melakukannya setahap demi setahap sejak dini sesuai umur dan gendernya.
📌Pembelajaran sejak dini dapat mengajarkan anak mulai dari hal yang sederhana & menjadikannya sebagai satu kebiasaan sehari-hari.
📚Pokok-pokok Pendidikan Seks yang Bersifat Praktis, yang Bisa Diterapkan & Diajarkan pada Anak
📌Menanamkan rasa malu pada anak.
▪Memandikan serta memakaikan baju anak ditempat tertutup.
▪Tidak memajang foto anak tanpa pakaian.
📌Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki & jiwa feminitas pada anak perempuan.
▪Untuk itu harus dibiasakan dari kecil anak-anak berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.
📌Memisahkan tempat tidur anak-anak.
▪Pemisahan tempat tidur dengan orang tua anak terlatih untuk mandiri, anak terlatih melepaskan perilaku lekatnya (attachment behavior) dengan orangtuanya
▪Pemisahan tempat tidur anak dengan saudaranya yang berbeda jenis kelamin
ditumbuhkan kesadaran tentang eksistensi perbedaan jenis kelamin.
📌Mengenalkan waktu berkunjung (mengajarkan etika privasi) memberikan pemahaman pada anak untuk mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar orang tua/saudaranya.
Utamanya meminta ijin dalam 3 waktu.
- sebelum sholat shubuh
- tengah hari
- setelah sholat isya
📌Mendidik Menjaga kebersihan alat kelamin.
▪Anak harus dibiasakan untuk buang air pada tempatnya
▪Mengajari anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin agar bersih dan sehat, sekaligus mengajari anak tentang najis.
📚Tema Pembelajaran
📌Aku dan Tubuhku.
📌Aku dan Pakaianku.
📌Keluarga & Orang di sekitarku.
📌Cara Merawat & Menjaga Tubuhku.
📌Aku dan Tubuhku
🔹Anak diperkenalkan nama-nama dan fungsi masing-masing anggota tubuh.
🔹Anak mengetahui perbedaan anggota tubuh laki-laki dan perempuan.
🔹Mengenalkan ‘area pribadi’ yang hanya boleh dipegang oleh dirinya
sendiri/orang-orang terpercaya dengan tujuan yang baik. seperti untuk dibersihkan oleh orang tua/kakek-nenek. untuk tujuan penting seperti kesehatan, misal oleh dokter,tentu
dengan pengawasan orang tua.
📌Aku dan Pakaianku
🔹Anak mengetahui bahwa pakaian laki-laki dan perempuan berbeda.
🔹Anak memahami fungsi pakaian.
🔹Anak mampu memakai pakaian sendiri sesuai dengan jenis kelaminnya.
🔹Anak memakai pakaian yang bersih dan rapi serta sopan.
‘area pribadi’ adalah aurat edukasi anak kita untuk terbiasa malu bermain hanya
mengenakan pakaian dalam.
📌Aku, Keluarga dan Orang di Sekitarku
🔹Anak mengetahui anggota keluarga (ayah, ibu, adik, kakak, kakek, nenek, dll).
🔹Anak mengetahui orang di sekitarnya (teman sebaya, tetangga, tamu, dll).
🔹Anak laki-laki dan perempuan tidak tidur dalam 1 kamar.
🔹Anak tidur terpisah dari ayah & ibu, paman/bibi.
🔹Menolak saat tetangga laki-laki mengajak anak perempuan ke tempat yang sepi hanya berdua.
🔹Menolak saat tetangga memberi uang/makanan pada saat tidak ada orang tua.
📌Cara Merawat & Menjaga Tubuhku
🔹Anak mengetahui cara merawat anggota
tubuhnya serta menjaga dengan baik dan
benar --> toilet training, bisa membersihkan diri sendiri setelah BAK dan BAB.
🔹Anak mampu menjaga, merawat dan mempertahankan anggota tubuhnya dari bahaya --> berteriak saat ada orang memegang area pribadinya yaitu : mulut,dada, bagian antara pusar dan lutut (kemaluan) dan bagian belakang (anus).
📖Referensi
1. Balqis, Ummu. 2015. Bukan Ibu Biasa. Jakarta : Qultum Media.
2. Buletin Anak Ceria, 2017. diambil dari www.paudanakceria.psikologi.unair.ac.id/85-2/
3. Jatmikowati, Tri Endang, dkk. 2015. Model dan Materi Pendidikan Seks Anak Usia Dini Perspektif Gender Untuk Menghindari Sexual Abuse. Cakrawala Pendidikan. Vol.34, No. 3:434-448;